Psikolog Sebut Para Orang Tua Perlu Perhatikan Kesehatan Mental

Ilustrasi - Orangtua yang mengalami tekanan. ANTARA/Shutterstock/Fizkes. Ilustrasi - Orangtua yang mengalami tekanan. ANTARA/Shutterstock/Fizkes.

Kebanyakan orang tua ingin terlihat sebagai sosok 'super' dalam keluarga. Namun, Psikolog dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Annelia Sari Sani mengatakan hal tersebut tidak perlu dilakukan agar kesehatan mental tetap terjaga.

"Tidak perlu menjadi super, kita harus berkolaborasi bergandengan bersama-sama, minta pertolongan itu bukan menunjukkan bahwa kita lemah, bahwa kita orangtua yang gagal, tidak. Jadi jangan hadapi semua kesulitan ini sendiri," ujar Annelia dilansir dari Antara, Jumat, 21 Oktober 2022. 

Annelia mengatakan seorang ibu lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental lantaran menjalani multiperan yakni sebagai istri, ibu dan juga pekerja kantor pada waktu yang bersamaan.

Ketika ibu sudah tidak mampu lagi mengurus semua pekerjaan khususnya dalam menjaga anak, tidak ada salahnya untuk meminta pertolongan pada orang-orang terdekat seperti kakek-nenek, saudara atau tetangga.

"Saya cukup yakin yang bisa membantu di lingkungan terdekat kita itu sangat banyak, jangan gengsi, jangan merasa gagal kalau minta bantuan," kata Annelia.

Para orang tua juga dapat meminta bantuan profesional apabila sudah mengalami gejala-gejala masalah kesehatan mental, seperti menarik diri dari lingkungan, merasa tidak berguna sebagai manusia, cemas berlebihan hingga tidak bisa menjalani keseharian dengan normal.

Menurut Annelia, orang tua bisa berbicara kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu apabila kesulitan mencari akses tenaga profesional."Kalau sulit untuk mencari akses kepada tenaga profesional gunakan akses-akses yang terdekat dulu, hubungan-hubungan sosial yang terdekat dulu, pasangan, keluarga, teman, tetangga," terang dia. 

BACA: Perhatikan Si Kecil Agar Kesehatan Mentalnya Terjaga



(UWA)

Berita Terkait