Petugas Kurban di Cianjur Wajib Pakai APD

Hewan kurban yang dijajakan pedagang di Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan pemeriksaan dari Dinas Peternakan, sebelum disembelih (Foto: Antara/Ahmad Fikri) Hewan kurban yang dijajakan pedagang di Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan pemeriksaan dari Dinas Peternakan, sebelum disembelih (Foto: Antara/Ahmad Fikri)

Cianjur: Pemotongan hewan kurban di Cianjur pada hari raya Iduladha 1442 H/2021 akan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan seketat mungkin. Bahkan, petugas yang akan memeriksa dan memotong hewan kurban diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) guna memastikan dalam daging sapi kurban bebas dari covid-19.

Hal itu setidaknya dipastikan oleh Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Cianjur, Agung Rianto. Ia juga mengatakan pemeriksaan hewan kurban dilakukan oleh petugas di kandang penampungan, rumah potong hewan (RPH), farm, kandang peternak, dan distributor ternak.

"Petugas harus memperhatikan ketentuan mengenai jaga jarak fisik (physical distancing) serta menggunakan APD. Petugas pemotong hewan diwajibkan menggunakan masker dua lapis, salah satunya masker medis atau masker kategori KN95 atau N95, sarung tangan dan cairan pencuci tangan," ujar Agung.

Sebelum menjalankan tugasnya, mereka diminta menjalani pemeriksaan kesehatan awal, yakni melakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas di setiap pintu atau jalur masuk tempat penyembelihan dengan alat pengukur suhu tubuh. 

"Untuk petugas yang menangani penyembelihan, pengulitan, pencacahan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan. Panitia juga diminta untuk mengedukasi petugas pemotongan hewan untuk rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh hidung, mata dan telinga selama bertugas," tambahnya.

Lebih lanjut, Agung juga memastikan adanya larangan warga yang berkurban untuk datang langsung secara bersamaan, melainkan dijadwal, sehingga tidak terjadi kerumunan selama penyembelihan berlangsung. Serta pembagian daging, diberikan langsung ke penerima, agar tidak terjadi antrian warga, sehingga penularan covid-19 saat hari raya kurban dapat diminimalkan.

"Untuk petugas dari dinas juga sama, harus menggunakan APD dan menjalankan prokes ketat, termasuk saat melakukan pemeriksaan hewan kurban ke masing-masing tempat. Saat ini, proses pemeriksaan kesehatan hewan kurban sudah berjalan," katanya. (Ant)



(PYP)

Berita Terkait