Terapkan PPKM Level 1, Kasus Covid-19 di Bandung Malah Naik 100%

Ilustrasi: Medcom.id Ilustrasi: Medcom.id

Dadali: Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Kota Bandung, Jawa Barat, turut menyumbang kenaikan kasus harian covid-19 sejak dua pekan terakhir. Sebab, dengan adanya pelonggaran, masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Dua minggu yang lalu kasus aktif covid-19 69 orang, sekarang itu per 19 Juni kasus aktifnya 131. Jadi kenaikannya hampir sampai 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, dilansir dari Media Indonesia, Kamis, 23 Juni 2022.

Pelonggaran aturan PPKM level 1 membuat mobilitas masyarakat lebih bebas. Namun, aturan itu membuat masyarakat menjadi lalai menerapkan prokes. Masyarakat diimbau untuk terus waspada, terutama kalangan lansia dan pemilik komorbid.

Baca: Update Covid-19 per 19 Juni: 1.167 Kasus Baru, 632 Pasien Sembuh

"Harus saling menjaga terutama kepada keluarga, lingkungan kerja, sama orang terdekat. Apalagi masyarakat yang rentan kena sama anak di bawah usia 6 tahun yang memang belum vaksinasi," ujar dia.

Di sisi lain, minat vaksinasi masyarakat kini mulai menurun. Ahyani pun menduga hal itu dipengaruhi oleh pelonggaran aturan PPKM Level 1.

"Minat vaksinasi berkurang, kemungkinannya masyarakat merasa sudah tidak lagi jadi sebuah syarat. Kemarin kan pas mau mudik syaratnya harus vaksin, itu langsung ramai sekarang hilang lagi," ucap dia.

Vaksinasi dosis ketiga atau booster saat ini baru mencapai 681.076 dosis. Sementara, Dinas Kesehatan menargetkan 1.952.358 dosis bisa diterima oleh masyarakat.

Ahyani menegaskan vaksinasi menjadi hal penting untuk menghindari covid-19. Apalagi, angka kasus covid-19 di Kota Bandung saat ini terus meningkat dengan adanya subvarian BA.4 dan BA.5.

Baca: Dua Bulan Kosong, RSD Gunung Jati Cirebon Rawat 3 Pasien Positif Covid

"Kita jangan sampai ada lonjakan. Saya sangat mengimbau (vaksinasi), karena puskesmas buka terus untuk dosis 1, dosis 2 dan booster, jadi silakan di instagram Dinkes bisa dilihat dan datangi puskesmas untuk divaksin booster," ujar Ahyani.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebut peningkatan kasus covid-19 diprediksi terjadi hingga Juli 2022. Setelah itu, kurva pandemi diprediksi melandai.

"Prediksi puncaknya di bulan Juli menurut hitungan ilmu, setelah Juli nanti turun lagi, peningkatan kasus baru terjadi di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat," tutur Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.



(UWA)

Berita Terkait