Bolehkah Puasa Syawal Tidak Berurutan Enam Hari? Ini Penjelasannya!

Ilustrasi. Foto: Medcom Ilustrasi. Foto: Medcom

Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunnah di bulan Syawal. Puasa syawal tidak boleh dilakukan pada 1 Syawal atau saat Hari Raya Idulfitri. Biasanya, puasa syawal dilaksanakan enam hari berturut-turut pada tanggal 2-7 Syawal.
 
Ibadah puasa Syawal memang dianjurkan dilakukan secara berturut-turut selama enam hari. Anjuran tersebut tertuang dalam hadis Abu Ayyub Al-Anshari r.a., Nabi Muhammad SAW bersabda:
 
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Melansir dari Medcom, jika berpuasa di luar tanggal 2-7 Syawal atau selang-selaing di tanggal lain tetap diperbolehkan selama masih dalam bulan Syawal. Puasa Syawal enam hari berturut-turut atau tidak berturut-turut tetap diganjar pahala yang sama.
 
Berikut ini tiga keutamaan puasa Syawal:

1. Seperti Melaksanakan Puasa hingga Akhir Hayat

Hadis riwayat Sunan Ibnu Majah:
 
"Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, "Puasalah di Bulan Syawal." Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat." (HR Sunan Ibnu Majah).

2. Setara Puasa Setahun Penuh

Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idulfitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil).

3. Ganjaran Sepuluh Kali Lipat

Hal ini dijelaskan dalam hadits Abu Ayyub yang berbunyi:
 
"Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Idulfitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."



(SUR)