Yuk Cegah Cyberbullying Kepada Anak, Jaga Privasinya di Media Sosial

Ilustrasi cyberbullying. Medcom.id Ilustrasi cyberbullying. Medcom.id

Dadali:  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya.
 
"Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban," jelas Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Oktober 2021.

Baca juga: Cuan! TikTok Jadi Aplikasi Berpenghasilan Tertinggi
 
Melansir Medcom.id, Retno menyebut perlu asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya. Retno juga membeberkan cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial, berikut informasinya.

1. Edukasi anak
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," jelas Retno.
 
Retno menuturkan anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial.

2. Ajari cara hadapi perundungan
Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan.
 
"Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi," tuturnya.

3. Bimbing anak untuk atur privasi
Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak.

Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring.
 
"Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki," bebernya.

Untuk diketahui cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu.  (Mohamad Farhan Zhuhri)



(NAI)