Di Tengah Pandemi, Tanaman Hias dan Kopi Robusta Bogor Justru Mendunia

Bupati Bogor, Ade Yasin saat meninjau tanaman hasil produksi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan Bupati Bogor, Ade Yasin saat meninjau tanaman hasil produksi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan

Dadali: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berupaya membangkitkan geliat perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk akibat pandemi covid-19 melalui sektor pertanian.

"Saya sudah instruksikan kepada dinas-dinas terkait agar tak luput dan terus menggenjot perekonomian kita," kata Bupati Bogo, Ade Yasin, dilansir dari Medcom.id, Kamis, 11 November 2021.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu berharap lebih pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun). Salah satunya dalam hal penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi.
 
Ia mencatat hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa hingga Rp700 juta per hari. "Terdapat 622 petani pengekspor dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phytosanitary atau izin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari," jelas Ade.
 
Kemudian capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.004 ton dalam setahun. Angka itu melebihi target tahunan yang hanya sekitar 3.000 ton.
 
"Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil," sambung dia.
 
Padahal, Ade mengatakan target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor sudah diproyeksikan hingga tahun 2023. Yaitu hanya 3.726 ton setahun.

Tak hanya kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor juga menghasilkan jenis kopi lain. Seperti arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.



(RAO)

Berita Terkait