Pakar: Pemerintah Jangan Tergesa-gesa Relaksasi PPKM

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Pakar dari Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menyarankan pemerintah tidak buru-buru merelaksasi aktivitas masyarakat di tengah pandemi covid-19. Menurutnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai masih perlu dijalankan.
 
"PPKM akan berakhir Senin (13 September 2021). Rasa-rasanya PPKM itu tetap akan jadi pilihan,” kata Hermawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 12 September 2021.
 
Menurut Hermawan, relaksasi aktivitas masyarakat sangat berisiko menjadi bumerang karena dapat memicu lonjakan kasus. Dalam dua pekan terakhir, kata dia, aktivitas masyarakat sudah cukup tinggi di berbagai tempat pelayanan publik, perkantoran, serta lalu lintas.

“Pelonggaran ini harus dimaknai kehati-hatian yang luar biasa, tidak sama ritme satu daerah dengan daerah lain,” ujar dia.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Hingga 13 September, Ini Daftar Pelonggarannya
 
Melansir Medcom.id, Hermawan melihat masih ada daerah yang mengalami kenaikan kasus covid-19, sedangkan sebagian lainnya turun. Masyarakat dan sektor industri diharap tidak merespons penurunan kasus dengan euforia berlebihan.
 
“Jangan sampai ada kenaikan kasus yang signifikan. Kita tahu ada varian Mu. Jangan sampai menjadi tantangan seperti Delta yang Juni-Juli sudah luar biasa,” tuturnya.



(NAI)