Dinkes Cianjur Gencar Lakukan Sosialisasi Guna Tekan Angka ODHA

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, Jawa Barat, dr Frida Laila Yahya. ANTARA/Ahmad Fikri) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, Jawa Barat, dr Frida Laila Yahya. ANTARA/Ahmad Fikri)

Dadali: Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat melakukan berbagai upaya untuk menekan angka Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Salah satunya menggencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan termasuk di lingkungan sekolah dan perkampungan yang mudah terjadi penularan.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, dr Frida Laila Yahya mengungkapkan bahwa jumlah ODHA di Cianjur setiap tahunnya terus meningkat. Sepanjang tahun 2021-2022 tercatat ada 248 orang penderita baru dan 12 orang di antaranya adalah ibu hamil.

“Selama Januari hingga Juli 2022, tercatat sudah ada 137 ODHA baru, 12 orang di antaranya ibu hamil, sedangkan tahun lalu ada 111 ODHA baru. Setiap tahun angkanya terus meningkat dan ini menjadi tugas dinas kesehatan dibantu semua pihak untuk menekan angka tersebut,” kata dr Frida, dikutip dari Antaranews.com, Rabu, 31 Agustus 2022.

Ia juga menerangkan bahwa dari 137 kasus baru ODHA didominasi oleh lelaki seks lelaki dengan jumlah sebanyak 52 orang. Sedangkan sisanya pria dengan rentan usia di atas 25 tahun dan beberapa orang anak-anak. Kasus HIV/AIDS pada kaum ibu biasanya ditularkan dari suami yang melakukan seks bebas.

Saat suaminya terpapar akan menularkan pada istrinya dan saat hamil dapat menularkan pada bayinya. Sehingga pihaknya meminta agar warga tidak melakukan seks bebas dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke pusat layanan kesehatan atau rumah sakit terdekat.

“Ketika melakukan cek kesehatan dapat terdeteksi dengan cepat, sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tidak banyak yang tertular. Termasuk berbagai langkah penanganan cepat dapat dilakukan agar mereka yang terpapar dapat pengobatan maksimal,” ujarnya.

Guna menekan terus meningkatnya ODHA di Cianjur, pihaknya juga terus menerus melakukan sosialisasi ke warga mengenai pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media edukasi seperti media cetak, elektronik, media sosial, dan langsung ke sasaran.

“Dinkes melalui Puskesmas juga melakukan talk show, podcast, webinar tentang pencegahan HIV/AIDS, memberikan edukasi pada anak sekolah tentang bahaya seks bebas dengan melakukan kunjungan ke sekolah, koordinasi lintas sektor untuk melakukan upaya pencegahan sesuai sektor masing-masing,” jelasnya.

 

BACA: Jarang Diketahui, Ini 5 Khasiat Kulit Apel bagi Kesehatan Tubuh



(SUR)

Berita Terkait