Bertambah, 4 Ponpes di Depok Jadi Klaster Penularan Covid-19

Ilustrasi--Santri diperiksa suhu badannya sebelum pulang kampung. (Foto: Medcom.id/ Rhobi Shani) Ilustrasi--Santri diperiksa suhu badannya sebelum pulang kampung. (Foto: Medcom.id/ Rhobi Shani)

Dadali: Juru bicara Pemerintah Kota Depok untuk Covid-19, Dadang Wihana menyebut sebanyak empat Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Depok, Jawa Barat, menjadi klaster baru penularan covid-19. Tercatat ada 21 ponpes yang terpapar covid-19 dengan total kasus 485 pada Selasa, 27 April 2021.
 
“Yaitu di Ponpes ZZS total kasus 25, lalu Ponpes MD total kasus 46, Ponpes BQ empat kasus, dan Ponpes A sebanyak satu kasus. Jadi (jumlahnya) meningkat saat ini,” katanya, Selasa, 27 April 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.

Dadang menduga penularan terjadi karena kurangnya penerapan protokol kesehatan. Selain itu aktivitas keluar masuk santri, pengajar, hingga pihak-pihak luar juga bisa menjadi faktor penularan virus korona.

“Itu yang tidak terkontrol. Apalagi, ada beberapa pesantren yang kurang kooperatif terhadap Satgas. Sementara ini (virus covid-19) dibawa dari luar. Masih ditelusuri, sementara belum ada kesimpulan,” tambahnya.

Baca juga: 81.758 Warga Depok Terima Vaksinasi Dosis Pertama

Catatan pihaknya, kasus terakhir di salah satu pesantren tercatat 25 kasus, yakni dua orang dirawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri di pesantren. Kemungkinan mereka tidak dapat kembali ke rumah masing-masing saat Lebaran jika belum selesai isolasi mandiri.
 
“Mereka isolasi mandiri selama 14 hari. Dilihat perkembangan, mudah-mudahan tidak ada gejala,” ungkap dia.
 
Dadang menambahkan pada kasus Ponpes ZSS, mereka yang terpapar mengalami gejala sejak Senin pekan lalu. Lalu mereka swab PCR mandiri dan diketahui hasilnya positif covid-19.
 
Pihaknya pun sedang melakukan evaluasi soal klaster pondok pesantren. “Kami sarankan agar SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri dievaluasi,” kata Dadang. (Kisar Rajaguguk)



(CIA)

Berita Terkait