KBM Tatap Muka Ditargetkan Juli 2021, Ini Sejumlah Saran Epidemiolog

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ditargetkan dapat dilaksanakan di seluruh sekolah mulai Juli 2021. Tentunya, pandemi covid-19 masih menghantui Indonesia di bulan tersebut. Sehingga, epidemiolog menyarankan sekolah untuk menerapkan startegi pencegahan penyebaran covid-19.

"Penerapan strategi pencegahan berlapis yang konsisten untuk mengurangi penularan SARS-CoV-2 (covid-19) di sekolah," kata peneliti Global Health Security and Policy, Center for Environment and Population Health, Griffith University, Australia, Dicky Budiman, dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Strategi pencegahan penularan tersebut meliputi kebiasaan yang sudah kita jalani sejak awal pandemi covid-19. Mulai dari pembatasan jarak antarsiswa minimal dua meter, penggunaan masker secara disiplin bagi para murid dan guru, hingga menjaga kebersihan fasilitas sekolah secara rutin.

Tak hanya itu, Dicky juga menyebutkan salah satu komponen penting di sekolah yang harus dipelihara, yakni ventilasi gedung. Unsur ini memegang peranan penting dalam menjaga sirkulasi dan kualitas udara di dalam ruangan.

Perabotan sekolah yang sudah tidak terpakai juga disarankan untuk dipindahkan. Sehingga, ruang kelas menjadi lebih luas dan siswa dapat menjaga jarak dengan lebih optimal.

"Pada aktivitas yang terjadi peningkatan pernapasan, seperti bernyanyi, berteriak, band, atau olahraga, diwajibkan untuk memindahkan aktivitas ini di luar ruangan atau ke ruang yang luas dan berventilasi baik," ujar epidemiolog itu.

Ia juga mendorong sekolah untuk konsisten mengurangi interaksi tatap muka yang tidak penting antara guru dan staf. Sebab, kegiatan seperti, rapat, makan siang, dan situasi lainnya bisa menyebabkan penyebaran covid-19 di antara orang dewasa.

Testing covid-19 pun harus semakin digencarkan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di sekolah. Evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan KBM tatap muka juga harus dilakukan oleh pemerintah. 

"Monitoring dan evaluasi berkala dua minggu sekali," ujar Dicky. (Fachri Audhia Hafiez)



(SYI)

Berita Terkait