Bermunculan Klaster Pesantren, Ridwan Kamil: Saya Kira Ini Jadi Peringatan

Ilustrasi Pesantren. Foto: MI Ilustrasi Pesantren. Foto: MI

Dadali: Ratusan santri di pondok pesantren (ponpes) Kabupaten Indramayu dan Subang, Jawa Barat, terinfeksi covid-19. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pun angkat bicara terkait hal tersebut. 

“(Klaster) pesantren masih mengemuka. Karena itu, saya sudah mengirimkan (petugas) ke beberapa tempat terkait penanganan yang sudah dilakukan di pesantren-pesantren sebelumnya,” kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah yang diselenggarakan secara virtual melalui akun YouTube Humas Jabar pada Senin, 8 Maret 2021.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 itu, mengingatkan bagi ponpes yang mengadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, diharuskan untuk rajin mengadakan swab antigen. Hal ini dianggap penting dilakukan pada tahap awal. 

Emil juga sudah menitipkan untuk men-drop swab antigen di ponpes untuk pertahanan pertama. Jika, reaktifnya menjadi gejala covid-19, maka seluruh santri maupun petugas di ponpes tersebut harus menjalani swab PCR sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Saya kira ini menjadi peringatan (warning),” ucapnya.

Mantan Wali Kota Bandung itu juga menyebutkan bahwa covid-19 selalu berada di kerumunan. Baik ketika melakukan senam sehat maupun ziarah ke kuburan. Sehingga, ia menitipkan pesan bahwa dengan seiringnya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan vaksinasi, masyarakat diharap dapat menghormati Pemprov Jabar dengan tidak berkerumun.

“Boleh (melakukan) senam, tetapi jaraknya harus berjauhan atau tidak berkelompok. Tahan juga, ziarahnya selama bisa diatur jumlahnya sedikit,” ujarnya.

Hal inilah yang menjadi alasan kenapa pemerintah pusat mengubah dari yang awalnya 3M menjadi 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas). 



(SYI)

Berita Terkait