Akibat Covid-19, Angka Kemiskinan di Jabar Meningkat Khususnya di 5 Daerah Ini

Ilustrasi. MI/Panca Syurkani Ilustrasi. MI/Panca Syurkani

Dadali: Pandemi covid-19 tidak hanya memberikan dampak yang luar biasa terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga sektor perekonomian. Angka kemiskinan di Indonesia meningkat akibat pandemi ini, begitu pun dengan Jawa Barat (Jabar). 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar membeberkan jumlah orang miskin semakin meningkat akibat pandemi covid-19. “Paling banyak peningkatan orang miskinnya ada di Kabupaten Kuningan, Indramayu, Sumedang, Cianjur, dan Kota Cirebon,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Humas Jabar pada Senin, 25 Januari 2021.

Kelima daerah itu yang paling tinggi mengalami lompatan angka kemiskinan. Dari 27 kabupaten/kota di Jabar, sebanyak 19 di antaranya mengalami peningkatan kasus kemiskinan atau bahasa ilmahnya indeks kedalaman kemiskinan.

“Ada delapan yang tidak (mengalami peningkatan kemiskinan) dari 19 (kabupaten/kota). Paling tinggi lompatan kemiskinannya yang tadi saya sebutkan (di Kabupaten Kuningan, Indramayu, Sumedang, Cianjur, dan Kota Cirebon),” ujarnya.

Pekan ini, terdapat enam daerah di Jawa Barat dengan risiko penularan tinggi atau berstatus zona merah covid-19. Keenam daerah itu adalah Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bekasi, dan Kota Bekasi. 

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jabar itu juga menyampaikan berita baik terkait tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupany rate (BOR) untuk pasien covid-19 di Jabar. Saat ini, BOR berada di angka 70 persen dari yang sebelumnya sempat 77 sampai 80 persen.

“(Turunnya BOR rumah sakit) berkat gedung-gedung baru dan kebijakan memindahkan pasien covid-19 dengan gejala ringan ke nonrumah sakit,” ucapnya.



(SYI)

Berita Terkait