Vaksinasi Massal Covid-19 di Kota Bogor Dihentikan Sepekan, Kenapa?

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Vaksinasi massal covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, disebut akan dihentikan selama satu pekan. Kira-kira apa ya alasannya? Ternyata tempat vaksinasi massal tutup selama libur lebaran. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menyebutkan tempat vaksinasi akan dibuka kembali setelah Idulfitri 2021. Sehingga vaksinasi massal covid-19 di Kota Bogor mau tidak mau ditiadakan sementara.

"Pemberian vaksinasi massal akan kita mulai lagi nanti setelah lebaran," katanya, seperti dilansir dari Medcom.id.

Retno mengungkapkan bahwa fasilitas kesehatan di Kota Bogor tetap beroperasi dalam pemberian vaksin covid-19. Pasalnya, Dinkes menargetkan dapat memberikan 100 orang penerima vaksin per harinya.

"Kami memberikan target terhadap 25 Puskesmas dan 21 rumah sakit, per harinya 100 orang dan sampai saat ini masih dilakukan," ucap Sri.

Vaksin untuk Indonesia

Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
 
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang drummer Slank, Bimbim.
 
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.  (Rizky Dewantara)



(SYI)

Berita Terkait