Kebutuhan Pangan Pokok di Garut Dipastikan Aman

Ilustrasi bahan pangan. Medcom.id Ilustrasi bahan pangan. Medcom.id

Dadali: Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat memastikan komoditas kebutuhan pangan pokok masyarakat tersedia di pasar saat Ramadan 2021. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekurangan pasokan maupun harga naik di pasaran. 

"Kami wajib mengambil langkah antisipatif memastikan ketersediaan stabilitas harga bahan pokok strategis dalam kondisi sekarang masyarakat daya belinya masih belum pulih akibat pandemi covid-19," kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut Yudi Hernawan melalui siaran pers, Sabtu, 10 April 2021, seperti dilansir dari Antara. 

Pemkat Garut terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga ketersediaan maupun stabilitas harga bahan pokok masyarakat. Ini agar tak terjadi kenaikan harga yang melambung tinggi di pasaran. 

Koordinasi dikuatkan untuk memastikan bahan pokok masyarakat terseida aman di pasaran, khususnya di bulan Ramadan. Warga tak perlu khawatir kekurangan makanan.

"Kesiapan kami menjelang Ramadan, kami menguatkan koordinasi dengan tingkat Provinsi Jawa Barat dalam hal penguatan ketahanan pangan. Kemudian mengendalikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan pokok strategis," ucap Yudi.

Upaya lain yang dilakukan yakni berkoordinasi dengan bagian perekonomian Setda Kabupaten Garut untuk berusaha memulihkan perekonomian masyarakat. Daya beli masyarakat diharapkan kembali normal dalam situasi pandemi. 

"Diharapkan putaran ekonomi masyarakat Garut jadi bisa lebih baik ke depan. Sehingga konsumsi pangan bisa lebih baik, kemudian untuk hasil pertanian juga mudah-mudahan bisa lebih ditingkatkan lagi," kata Yudi. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana menambahkan, pihaknya telah inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pasar tradisional. Sidak guna memastikan harga dan stok barang kebutuhan pokok jelang Ramadan aman. 

"Alhamdulillah bahan pokok penting tersedia, yang lebih menggembirakan cabai merah yang semula Rp120 ribu sudah turun ke Rp80 ribu dan Rp60 ribu," bebernya. 

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak membeli kebutuhan pokok secara berlebihan karena akan menganggu ketersediaan barang yang akhirnya membuat harga naik. 

"Artinya mereka melakukan pembelian tiga kali lipat dalam jangka waktu singkat. Kalau terjadi seperti itu nanti persediaan barang di pasar menjadi kurang, harga akan menjadi naik," kata Nia. 



(CIA)

Berita Terkait