Kota Bandung Dijuluki Paris van Java, Bagaimana Sejarahnya Ya?

Ilustrasi Medcom.id/Roni Kurniawan Ilustrasi Medcom.id/Roni Kurniawan

Dadali: Seperti diketahui, Kota Bandung memiliki banyak julukan. Salah satu julukan yang sering kita dengar, yakni Paris van Java. Ketika mendengar kata Paris van Java pasti hal pertama yang terlintas dalam pikiran kalian adalah sebuah mal yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Tetapi, tahukah kalian bahwa terdapat cerita di balik penjulukan Paris van Java untuk Kota Bandung?

Dilansir dari Inibaru.id, ternyata julukan ini sudah disematkan ke Kota Bandung sejak zaman kolonial pada 1889-1904. Pemerintahan Hindia Belanda-lah yang mempopulerkan julukan Paris van Java pada masa tersebut. 

Tak hanya Kota Bandung, pemerintah Hindia Belanda juga memberikan julukan bagi kota-kota di Indonesia. Seperti Jakarta diberikan julukan Venetie van Java yang merujuk Kota Venezia di Italia; Semarang dijuluki Gibraltar van Java; dan Garut juga mendapatkan julukan Switzerland van Java. 

Kira-kira apa ya alasannya? Ternyata penjulukan itu lebih bertujuan untuk mempromosikan wisata. Pemerintah Hindia Belanda memberikan julukan bagi kota-kota tersebut agar turis asing mau berdatangan. Pemerintah Hindia Belanda kala itu ingin meraup keuntungan dari keindahan alam Tanah Air. 

Di dalam buku Vereeniging Toeristen Verker Batavia (1908-1942): Awal Turisme Modern di Hindia Belanda yang dibuat Achmad Sunjayadi, disebutkan seperti apa cara-cara mempromosikan wisata di Hindia Belanda pada masa tersebut. Salah satunya cara yang digunakan, yakni mereka sampai mempromosikan wisata di Indonesia saat ikut dalam pameran pariwisata di London, Paris, hingga Wina. 

Misalnya, Hindia Belanda pernah mempromosikan Le Village Javanais yang artinya Kampung Jawa. Tempat wisata itu mereka promosikan saat mengikuti Exposition Universelle yang digelar di Paris pada 1889.

Lalu, kenapa Bandung disandingkan dengan Paris? Ternyata Kota Bandung sudah jadi pusat fesyen Nusantara sejak awal abad ke-20. Kondisi itu mirip dengan Paris yang dikenal sebagai salah satu pusat mode dunia. Sebagai contoh, ada satu toko yang dikunjungi warga Bangun ketika mencari baju-baju kekinian, yakni Toko Aud di Jalan Braga. Menariknya, toko ini mengganti namanya menjadi Au Bon Marche Modemagazijn yang sangat kental nuansa Prancisnya. 

Sejumlah bangunan di sana, seperti Hotel Savoy Homan dan Hotel Preanger juga bergaya art deco yang kala itu identik dengan Paris. Dengan begitu, semakin banyak orang-orang Belanda yang menjuluki Kota Bandung sebagai Paris van Java.


 



(SYI)

Berita Terkait