Usai Libur Lebaran, Klaster Keluarga Covid-19 Kembali Bermunculan di Kota Bandung

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Saat Lebaran 2021 lalu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Tetapi ada saja akal masyarakat Indonesia, mereka masih nekat untuk pulang kampung di tengah pandemi covid-19. Kekhawatiran pemerintah akan munculnya klaster baru covid-19 usai libur Lebaran 2021 pun akhirnya terjadi di sejumlah daerah.

Seperti di Kota Bandung, Jawa Barat, dinas kesehatan (Dinkes) setempat mengungkapkan adanya klaster baru covid-19 di tingkat keluarga setelah Idulfitri 2021. Kasus covid-19 di Kota Bandung kini mengalami peningkatan menjadi 439 terkonfirmasi aktif.

"Saya lihat memang ada sedikit peningkatan, tapi saya lihat ada di beberapa tempat balik lagi ada klaster keluarga," kata kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani, saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 25 Mei 2021.

Baca juga: Seluruh Warga Klaster Perumahan Griya Melati Bakal Dites Covid-19
 
Rosye menuturkan, klaster keluarga kembali terjadi di salah satu wilayah Kota Bandung setelah mendapatkan laporan dari Puskesmas setempat. Dinkes Kota Bandung pun langsung menangani serta melakukan pelacakan kontak.

"Ada beberapa penularannya dari keluarga, tapi tidak bisa digeneral semuanya, karena saya ada laporan dari salah satu puskesmas ada klaster keluarga," ucapnya.

Menurut Rosye, penyebaran covid-19 di tingkat keluarga karenak adanya silaturahmi kontak langsung saat perayaan Lebaran kemarin. Pasalnya, keluarga tersebut kedatangan tamu dari luar Kota Bandung yang ternyata terpapar covid-19.
 
"Jadi kedatangan tamu dari luar Kota Bandung datang kesini terus ternyata positif, jadi saja menularkan ke orang sini (Bandung)," ujarnya.
 
Namun Rosye enggan menyebutkan wilayah yang terdapat kembali klaster keluarga. Pasalnya Dinkes Kota Bandung kini tengah mengkaji dan memetakan penyebaran covid-19 di tingkat keluarga.

"Adalah disalah satu tempat, yang pasti di Kota Bandung. Kita masih meminta data pastinya, saya ingin digambarkan supaya bisa dikaji untuk kita juga," ungkapnya.
 
Sementara itu, hingga 25 Mei 2021, total kasus terkonfirmasi sebanyak 19.059. sedangkan kasus terkonfirmasi aktif bertambah 31 orang menjadi 439 kasus konfirmasi aktif.
 
Selain itu, tingkat kesembuhan bertambah 54 orang menjadi 18.284 terkonfirmasi sembuh. Serta yang meninggal sebanyak 336 orang atau tak mengalami penambahan dibandingkan hari sebelumnya. (Roni Kurniawan)



(SYI)

Berita Terkait