Hore! Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 74%

Salah satu terowongan yang dibangun pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. MI/Bayu Anggoro Salah satu terowongan yang dibangun pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. MI/Bayu Anggoro

Dadali: Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan dapat beroperasi pada 2022. PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mengklaim pembangunan proyek itu sudah mencapai 74% sampai akhir Mei. Upaya percepatan pembangunan pun terus dilakukan untuk mengejar target operasional kereta cepat tersebut. Teranyar, pemasangan box girder arah Bandung dari Casting Yard #1 telah dirampungkan.

"Hingga saat ini pembangunan terus kami lakukan secara simultan di berbagai aspek. Melihat perkembangan yang ada, kami optimis target operasional pada 2022 bisa tercapai," kata Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, di Bandung, Kamis, 3 Juni 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.

Mirza menyebutkan, di tahun ini, selain penyelesaian konstruksi, juga akan dimulai pemasangan peralatan sistem perkeretaapian. Ini dilakukan sebagai salah satu tahapan persiapan jelang operasional kereta cepat. 

Baca juga: Jalan Raya Cipatat Ambles Diduga Akibat Pembangunan Kereta Cepat

"Target kami pada Februari 2022, konstruksi struktur bridge rampung. Setelah itu kita akan melakukan beragam persiapan jelang uji coba," ujarnya.

Mirza menyebutkan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya belum lama ini, KCJB akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Di samping itu, keberadaan KCJB akan menghadirkan dampak pengembangan ekonomi bagi daerah-daerah yang dilintasi. 

Selama proses pembangunan, dia menyebutkan manfaat sosial keberadaan KCJB yang sudah dirasakan masyarakat. Misalnya, secara berkala, PT KCIC melakukan community development atau pengembangan masyarakat di sekitar proyek pembangunan KCJB.

Beberapa benefit sosial yang diberikan, kata dia, adalah peningkatan fasilitas umum bagi yang terdampak pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur dan lainnya. "Contohnya ketika ada masjid yang terkena proyek ini, kami pindahkan masjidnya ke lokasi baru, dengan desain dan kualitas yang lebih baik. Begitu juga dengan sekolah dan fasilitas lainnya," jelasnya.

Guna mencegah adanya dampak lingkungan dari pembangunan KCJB, Mirza menyebut PT KCIC selalu berkoordinasi dengan kontraktor yang melakukan pembangunan. Kontraktor diminta untuk tidak hanya memperhatikan lokasi pembangunan, tetapi juga area sekitar pembangunan. 

Dicontohkan, sebelum musim hujan, PT KCIC selalu mengingatkan kontraktor untuk selalu melakukan normalisasi drainase yang tersumbat dan pelebaran saluran di wilayah sekitar pembangunan. "Kami terus membangun koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pihak agar pembangunan KCJB ini bisa berjalan lancar tanpa kendala," jelasnya. 

Proses pembangunan KCJB, menurut Mirza, mayoritas dilakukan oleh putra daerah. Untuk keterlibatan tenaga asing, mereka hanya bertugas sebagai tenaga ahli untuk aspek-aspek pekerjaan dengan metode atau teknologi yang sama sekali baru diaplikasikan di Indonesia. Itu ditempuh karena proyek kereta cepat ini adalah yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. 

Baca juga: Pasutri Pengedar Sabu Ditangkap, Polisi: Kita Selamatkan 9.600 Orang dari Narkotika

"Transfer knowledge dilakukan bukan hanya pada para pekerja, tetapi jugapada akademisi dan institusi pendidikan lainnya. Teknologi yang digunakan dalam pembangunan KCJB adalah teknologi yang belum pernah digunakan di Indonesia sebelumnya, maka dari itu banyak hal baru dan membutuhkan tenaga ahli," jelasnya.

Mirza berharap tahapan pembangunan bisa berjalan tepat waktu. Ia meminta dukungan masyarakat dan berbagai pihak agar proses pembangunan KCJB berjalan dengan baik dan target operasional bisa berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. (Bayu Anggoro)



(SYI)

Berita Terkait