Selain di Tasikmalaya, Rekam Jejak Perang Dunia II Juga Ada di Wilayah Ini

Bom Perang Dunia II ditemukan di Jerman. (Foto: Dok Twitter). Bom Perang Dunia II ditemukan di Jerman. (Foto: Dok Twitter).

Dadali: Sebuah bom aktif jenis amunisi militer yang diduga merupakan sisa Perang Dunia II ditemukan di Kampung Babakan Erwan, Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Bom ini ditemukan masyarakat ketika hendak menggali kebun. 

Bom tersebut menjadi saksi bisu Perang Dunia II (PD II) yang memakan korban jiwa sebanyak 50 sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian yang disebabkan oleh perseturuan dunia tersebut menjadikan PD II sebagai konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

Walaupun Indonesia tidak terlibat secara langsung, tetapi perang tersebut meninggalkan beberapa saksi bisu di Tanah Air, kok bisa ya? Hal itu terjadi karena Jepang kala itu memanfaatkan beberapa daerah Indonesia untuk dijadikan markas. Kemudian, Amerika Serikat berhasil merebut basis militer Jepang di Indonesia.

Seperti dilansir dari Good News From Indonesia, berikut wilayah-wilayah yang ikut memotret memori salah satu konflik terbesar di dunia.

1. Pulau Biak 
Gua Jepang yang berlokasi di Pulau Biak, Papua, memiliki sejarah tersendiri dalam Perang Dunia II. Gua ini digunakan tentara Jepang sebagai basis militer dan untuk perawatan para korban perang.

Kondisi gua dan sisa-sisa senjata yang ditemukan di sana juga masih dalam kondisi yang baik. Selain menjadi basis militer Jepang, Pulau Biak juga menjadi saksi Pertempuran Pulau Biak yang merupakan satu dari rangakaian pertempuran dalam kampanye Sekutu di Papua Barat yang dipimpin oleh Jenderal Douglas McArthur pada 1944.

2. Kepulauan Mapia
Pada PD II, Jepang menggunakan kelupauan Mapia sebagai kawasan basis pertahanannya. Kepulauan ini memiliki banyak kelapa yang kopranya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan minyak. Beberapa penduduk Papua juga dibawa paksa oleh Jepang untuk dipekerjakan mengolah kopra. 

Terdapat cerita menarik yang menghiasi sejarah PD II di Kepulauan Mapia. Pasalnya, para pekerja Papua itu semuanya selamat ketika Jepang diserang, karena mereka bersembunyi kala itu. 

Bukti jejak peninggalan yang masih ada di Kepulauan Mapia, yakni kuburan kuno para tentara Jepang. Selain itu, tanda-tanda adanya pangkalan udara yang pernah dibangung di sana. 

3. Tambrauw
Kali ini bergeser sedikit ke Papua Barat, tepatnya di Kabupaten Tambrauw. Dalam buku sejarah Perang Dunia II, Tembrauw ditulis sebagai tempat dan saksi bisu peperangan antara Amerika Serikat dengan Jepang. 

Salah satu produser AS juga membuat sinema dokumenter khusus Tembrauw dengan judul ‘Invasion of Sausapor’. Sausapor merupakan ibu kota sementara Kabupaten Tambrauw.

Sebanyak lima tank yang dipercaya milik pasukan AS juga masih ada di Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw. Kondisi tank tersebut sudah berkarat dan berbalut lumut. Namun, wujud dari tank tersebut masih sangat bagus. 

4. Lombok Utara
Selain di Papua, jejak peninggalan PD II juga ditemukan di Lombok, tepatnya di area Gili Trawangan. Para wisatawan dapat menemukan bangkai kapal karam miliki Jepang yang sudah menjadi terumbu karang di kedalaman laut di sana.

Kapal karam itu bernama Japanese Wreck dan Bounty Wreck. Selain itu, ada ditemukan juga gua yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan senjata dan meriam yang sudah tidak aktif. Saat ini, barang-barang antik tersebut dilindungi untuk keperluan konservasi sejarah.

5. Morotai
Morotai merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang lokasinya berada di Kepulauan Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Pada 1942, Jepang pernah mendarat di Morotai. Mereka menempatkan kapan perangnya di wilayah Halmahera dan membangun lapangan terbang militer.
 
Namun, AS berhasil merebut basis pertahanan Jepang di Morotai. Kala itu pasukan AS dipimpin oleh sosok jenderal yang hebat, yakni Jenderal Douglas McArthur.

Jejak-jejak sejarah PD II yang ditinggalkan di Morotai, antara lain patung Sang Jenderal, Wisata Air Kaca yang dahulunya digunakan untuk mandi para tentara Sekutu, tank amfibi milik Jepang, hingga barang lainnya yang ditempatkan Museum Perang Dunia II Morotai.

6. Jambi
Salah satu warga Jambi bernama Zulkifli sempat menemukan granat aktif yang merupakan sisa peninggalan PD II saat mencari kayu pada 10 Juni 2019. Awalnya, ia kira dirinya tersandung batu, namun ketika batu itu diangkat, ternyata baru itu mirip dengan granat.

Tak hanya satu, ia menemukan tiga granat sekaligus pada satu tempat. Akhirnya, Zulkifli melaporkan penemuannya ke Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Satuan Brimob Polda Jambi. Batu itu pun segera dimusnahkan, karena cincin granatnya sudah tidak ada dan sewaktu-waktu bisa meledak. 

7. Pulau Tarakan
Kalau daerah lainnya digunakan oleh tentara Jepang sebagai basis militer saat PD II, kini giliran tentara Sekutu yang membangun basis militer di Pulau Tarakan. Pulau itu dipilih Sekutu sebagai tempat membangun gudang senjata untuk memasok persenjataan selama PD II.

Beberapa bukti sejarah sisa PD II ditemukan di sana, antara lain bangkai meriam, bunker, barak logistik artileri, serta beberapa bangunan yang dipercaya sebagai gudang senjata dan tempat pengintaian musuh. Saat ini, semua barang itu dikumpulkan dan disimpan di Museum Perang Dunia II di Tarakan.
 



(SYI)

Berita Terkait