Kabupaten Sukabumi Diterjang Banjir dan Longsor Akibat Hujan Deras

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cimanggu saat meninjau akses jalan penghubung antar-kecamatan yang sempat terendam banjir pada Minggu, (7/1/2024) Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cimanggu saat meninjau akses jalan penghubung antar-kecamatan yang sempat terendam banjir pada Minggu, (7/1/2024)

Sukabumi: Bencana longsor dan banjir menerjang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu, 7 Januari 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebut bencana ini dipicu hujan deras yang turun di sejumlah wilayah sejak pagi hingga sore hari. 

 

"Tidak ada korban luka maupun jiwa pada kejadian bencana hidrometeorologi. Hingga kini petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) masih melakukan asesmen di lokasi kejadian," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria dikutip dari Medcom.id pada Senin, 8 Januari 2024. 

 

Tanah longsor yang terjadi di Kampung Lio, RT 003 /04, Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten. Tebing tanah dengan panjang sekitar 10 meter dan tinggi tiga meter sempat menutup akses jalan desa. Namun, akses jalan yang tertutup sudah kembali bisa dilewati.


Banjir menerjang Kampung Cibeber, RT 006/002, Desa Sukamanah, Kecamatan Cimanggu. Banjir yang dipicu hujan deras ini menyebabkan debit air sungai meningkat dan meluap.


Banjir menyebabkan jalur penghubung Kecamatan Cimanggu dengan Kalibunder tergenang air sehingga kendaraan tidak bisa melintas selama dua jam. Arus lalu lintas pun dialihkan untuk menggunakan jalan desa Jalur Puncak Manggah.


Namun, banjir sudah surut. Arus lalu lintas dapat kembali dari Kecamatan Kalibunder menuju Cimanggu dan sebaliknya sudah lancar. 

Personel gabungan BPBD, TNI, dan polisi terus memantau lokasi kejadian untuk mencegah banjir susulan.

 

Banjir juga terjadi di Kampung Gadog, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, akibat Sungai Cimandiri meluap. Beberapa rumah diinformasikan terendam air sungai yang meluap. Namun, belum diketahui berapa banyak rumah dan fasilitas lainnya yang rusak akibat banjir tersebut. 

 

Hingga saat ini petugas BPBD bersama unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) masih melakukan pendataan dan membantu membersihkan rumah warga yang terdampak banjir.

 

Sandra pun mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi yang dipicu oleh cuaca buruk.



(SUR)

Berita Terkait