Kabar Gembira! Kini Naik Bus di Kota Bandung Gratis, Cek Jalurnya

Layanan Bus BTS di Kota Bandung. Foto: Medcom.id/Roni Kurniawan Layanan Bus BTS di Kota Bandung. Foto: Medcom.id/Roni Kurniawan

Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memfasilitasi transportasi bus gratis selama tiga tahun mulai akhir Maret 2022. Layanan gratis ini merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan sistem buy the service (BTS) selama tiga tahun.

Nantinya, bus gratis akan diterapkan pada 18 jalur koridor Bus Rapid Transit (BRT). Maret ini rencananya bus gratis akan mulai diberlakukan di lima jalur koridor.

"BTS ini polanya membayar layanan. Ada yang hitungnya per kilometer berapa rupiah. Mau ada penumpang atau tidak, tetap akan dibayar. Sehingga, penumpang tidak perlu bayar," jelas Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Koswara Hanafi, dilansir dari Medcom.id, Kamis, 24 Maret 2022.

Adapun kelima jalur koridor itu di antaranya, Alun-alun-Padalarang, BEC-Baleendah, Dipatiukur-Jatinangor, Leuwipanjang-Dago, dan Leuwipanjang-Soreang.

Baca: BMKG Minta Warga Bekasi Waspada Potensi Puting Beliung

"Setelah tiga tahun ini selesai skema BTS, pemerintah daerah harus ambil alih kelolanya, sehingga perlu dibentuk siapa saja yang akan mengelolanya," ucap dia.

Dalam satu jalur koridor, lanjut dia, rata-rata bisa terdapat lima armada bus. Namun, semua akan disesuaikan dengan volume penumpang rata-rata di setiap titik koridor.

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar berkoordinasi dengan Pemkot Bandung guna mengantisipasi kisruh dengan angkutan kota (angkot). Agar pelayanan berjalan dengan optimal.

"Biasanya ada irisan dengan pihak angkot. Kalau sudah terkena irisan pelayanan BRT, mereka jadi mati karena kualitas layanan BRT tentu ada di atas angkot. Sehingga angkot itu harus berubah, apakah dia di-rerouting atau digabung jadi feedernya BRT," beber Koswara.

Baca: DAMRI Buka Rute Bogor-Subang Kelas Bisnis, Cek Tarifnya!

Menurut Koswara, pendapatan angkot saat ini sedang menurun. Sehingga, skema BRT ini bisa menjadi momentum untuk angkot memberikan pelayanan menjadi lebih baik lagi.

"Kalau mereka bisa dilibatkan secara bagus di program ini, mereka pasti akan menerima. Angkot bisa kita imbau untuk ganti jadi bus 3/4 juga. Jika mereka ikut dengan skemanya, para pengusaha angkot bisa menyediakan bus 3/4-nya, nanti akan dibayarkan melalui sistem BTS," terang dia.

Program BRT hadir untuk mengembalikan kembali penggunaan angkutan massal secara masif oleh masyarakat. Sebab saat ini, masyarakat masih sering menggunakan kendaraan pribadi, sehingga membuat arus lalu lintas di Bandung menjadi padat.

"Kota Bandung sudah mencoba menyiapkan skema ini pada satu rute angkot. Konsep angkot yang beralih ke trayek feeder sudah diujicobakan di Gunung Batu," pungkas dia.

Baca: Pemkot Depok Siapkan Rp5 Miliar untuk Perbaikan 50 Titik Longsor

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menuturkan perlu adanya koordinasi berkelanjutan untuk mempercepat berjalannya program ini. Dia berharap, jika tak mendapat subsidi lagi dari Kemenhub, harga tiket nantinya terjangkau. Sehingga antusias masyarakat menggunakan transportasi umum meningkat.

"Saya sepakat nanti kita buatkan tim supaya koordinasinya bisa lebih cepat. Sebab, teknologi ini jauh lebih murah investasinya, sehingga kita harapkan juga tiketnya akan murah ke depannya," harap Yana.

Yana menambahkan, Pemkot Bandung sudah melakukan uji coba pergantian angkot ke transportasi 3/4 bus. Pihak angkot pun menanggapi dengan positif atas uji coba ini.

"Angkot jadi bus 3/4 kita sudah kita uji coba juga ya. Untuk konversi tiga jadi satu, kebanyakan dari mereka mau. Meski mengurangi jumlah transportasi, tapi daya angkutnya tidak berkurang," tutur dia.



(UWA)

Berita Terkait