Wagub Jabar: Museum Gedung Sate Dapat Jadi Sumber Sejarah bagi Milenial

Foto/Antara. Foto/Antara.

Dadali: Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan Museum Gedung Sate di Bandung dapat menjadi sumber sejarah dan pengetahuan. Generasi muda dapat mengenal perjuangan, budaya, dan pembangunan di provinsi itu.

"Museum Gedung Sate ini diharapkan mampu mengedukasi dan mengenalkan sejarah Jawa Barat pada masyarakat, terlebih generasi milenial. Kami menghadirkan museum ini sebagai jawaban dan informasi," kata Uu, saat menghadiri Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) dalam rangka ulang tahun keempat Museum Gedung Sate secara virtual, Sabtu, 11 Desember 2021.

Uu menuturkan, Museum Gedung Sate terus berinovasi untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi dan sejarah di tengah pandemi covid-19. Selain menerapkan protokol kesehatan, Museum Gedung Sate melakukan sejumlah terobosan secara digital.

"Inovasi yang dilakukan, pertama yaitu khususnya telah diterapkan di Musesum Gedung Sate bahkan sebelum pandemi adalah reservasi daring bagi pengunjung," kata dia, dilansir dari Antara.

Kedua, Museum Gedung Sate juga menerapkan dan memberikan fasilitas berupa layanan digital berbasis media interaktif. Seperti Augmented Reality, Virtual Tour, serta rekaman audio visual mengenai suatu peristiwa yang disuguhkan untuk pengunjung," tambah dia.

Selain itu, kata Uu, Museum Gedung Sate dilengkapi fasilitas yang dapat menarik minat masyarakat. Yakni teater proyeksi 4D dan kafe yang menyajikan kopi dari Jabar.

"Ini adalah salah satu ikhtiar kami, Pemprov Jawa Barat, yang dicetuskan Kang Aher (mantan Gubernur Jabar), dilanjutkan oleh kami dan ini mudah-mudahan bermanfaat. Khususnya bagi masyarakat Jawa Barat," ujarnya. 

Uu pun juga mengapresiasi Museum Expert Designer Adviser Ade, Garnadi dan tim, yang telah merancang Museum Gedung Sate secara detail dan menarik. Ia pun berharap perancang Museum Gedung Sate dapat menghadirkan Museum Pesantren Jabar.

"Pondok pesantren kan banyak yang unik-unik. Ada pesantren yang tanpa speaker, ada pesantren yang tanpa bangunan megah dan lainnya." tuturnya.

"Jadi kenapa tidak, setelah Gedung Sate punya museum dan sukses. Ya, pesantren di Jawa Barat pun harus punya museum. Ini masukan saja," tambahnya.



(RAO)

Berita Terkait