BPBD Minta Warga Waspadai Dampak Fenomena La Nina di Jabar

Ilustrasi Medcom.id. Ilustrasi Medcom.id.

Dadali: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mengingatkan warga untuk mengantisipasi  bencana akibat fenomena La Nina. Fenomena La Nina diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG) muncul akhir 2021. 

"Pengurangan risiko bencana itu lebih menekankan kepada upaya-upaya pencegahan terjadinya bencana. Jadi, segala upaya yang dilakukan prabencana seperti pelestarian lingkungan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar, Dani Ramdhan, Jumat, 17 September 2021.

Akan ada lebih dari 90 persen bencana yang terjadi di bumi berakar pada kerusakan alam. Maka dari itu, Dani mengajak masyarakat untuk melestarikan alam.

"Upayanya adalah mencoba menyeimbangkan kembali antara kebutuhan manusia yang bersumber dari alam dengan pelestarian alam. Artinya manusia boleh mengeksploitasi alam untuk kebutuhannya, tapi tetap harus dibarengi dengan pelestarian," tuturnya, melansir Medcom.id.

Baca: Sejumlah Ruas Jalan di Kabupaten Sangihe, Sulut Tertimbun Longsor

Ia juga menyampaikan, sebagian besar bencana di Jabar adalah bencana hidrologi atau berkaitan dengan air. Seperti banjir, tanah longsor, tanah bergerak, bahkan tsunami. 

“Bencana yang terjadi akibat air tidak lagi bisa ditahan karena pohon-pohon semakin berkurang,” sahutnya.

Musim kemarau saat ini disebut sebagai kemarau basah, yang artinya tetap membawa potensi hujan ringan, sedang, dan besar. Dalam prediksi La Nina BMKG, pun disebutkan musim cenderung basah yang artinya intensitas hujan akan naik 40-80 persen. 

Jabar sebagai daerah rawan bencana sudah bersiap menghadapi bencana alam, di samping tetap harus menghadapi bencana nonalam wabah penyakit akibat virus covid-19. 

"Kita sudah mengantisipasi dengan berbagai langkah, di antaranya penyiapan SDM terutama di kabupaten/kota, penyiapan alat, dan penyiapan mitigasi termasuk logistik. Titik beratnya ada di BPBD kabupaten/kota," katanya.

Berdasarkan peta potensi bencana, hampir semua daerah di Jabar ditandai dengan warna merah.

"Terutama di daerah non-perkotaan, hampir semua warnanya merah. Di daerah-daerah merah itulah kita antisipasi dengan kesiagaan bencana" imbuh Dani. (Roni Kurniawan)



(RAO)

Berita Terkait