Terdapat Klaster Sekolah, Pemkot Bandung Awasi Ketat PTM

Ilustrasi--Sejumlah murid mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Taman Kanak-kanak As-Salam, Bandung. (Foto: ANTARA/Raisan AL Farisi) Ilustrasi--Sejumlah murid mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Taman Kanak-kanak As-Salam, Bandung. (Foto: ANTARA/Raisan AL Farisi)

Dadali:  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mengawasi dengan ketat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Nantinya, jika ditemukan kasus positif covid-19 di sekolah pembelajaran akan beralih menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
 
"Kalau nanti ada penambahan (kasus) konsekuensi PTM harus dihentikan. Kami terus dan tidak akan berhenti untuk melakukan surveilans," kata Ema, di Bandung, dikutip dari Medcom.id, Kamis, 28 Oktober 2021.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, sudah 22 sekolah yang PTM-nya disetop menyusul temuan kasus aktif covid-19 yang menimpa siswa dan guru. Dengan adanya temuan ini Pemkot Bandung telah berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan penanganan lebih lanjut hingga pada progres penanganannya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah, Puluhan Sekolah di Bandung Terpaksa Jalani PJJ

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Bandung, Cucu Sahputra, mengatakan, saat ini sekolah yang dihentikan PTM terbatas nya berjumlah 22 sekolah. Sedangkan 33 sekolah dihentikan satu kelas rombongan belajar dan ada juga 40 sekolah yang 0 kasus positif covid-19.
 
"Dari rencana 212 sekolah yang dilakukan tes usap, baru dilaksanakan di 157 sekolah kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, melakukan tracing dan yang dinyatakan positif harus melakukan isolasi mandiri," ujar Cucu.
 
Cucu meminta agar semua pihak membantu melakukan pengawasan. Sehingga jika ada sekolah yang tetap melakukan PTMT padahal seharusnya tutup diminta untuk dilaporkan.



(NAI)

Berita Terkait