Luka Berat, 7 Korban Kebakaran Kilang Balongan Masih Dirawat

Kepulan asap hitam dari kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa. Kepulan asap hitam dari kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.

Dadali: Kebakaran yang terjadi di kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengakibatkan 23 orang menjadi korban. Dari puluhan korban itu, tujuh orang mengalami luka berat.  
 
"Korban yang berjumlah tujuh orang berkategori luka berat itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP)," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, Rabu, 31 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Erdi belum bisa merinci luka yang dialami para korban. Dia hanya menyebut korban perlu mendapat perawatan intensif.

"(Dirujuk) dilakukan pengobatan secara maksimal. Kita doakan saja mereka cepat pulih dan beraktivitas kembali," ucapnya.

Baca juga: Pertamina: 2 Titik Api di Kilang Balongan Telah Padam

Tangki di kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin, 29 Maret 2021 sekitar pukul 00.45 WIB. Akibatnya, ribuan warga yang berada di sekitar lokasi tersebut harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. Insiden itu juga menyebabkan 28 orang mengalami luka ringan dan tujuh lainnya luka berat.

Sebagai informasi, Kilang minyak berfungsi untuk mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk, seperti bahan bakar minyak (BBM), non-BBM, dan Petrokimia. Dilansir dari laman resmi Pertamina, kilang yang sempat meledak tersebut merupakan kilang keenam dari total tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). Kilang RU VI Balongan sudah beroperasi sejak 1994.

Bahan baku yang diolah di kilang ini merupakan minyak mentah dari Duri dan Minas yang berlokasi di Riau. Kilang RU VI Balongan menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, hingga sebagian Jawa Barat. Kilang tersebut relatif baru, sehingga telah menerapkan teknologi terkini serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi (P Aditya Prakasa)



(CIA)

Berita Terkait