Nestapa Generasi Sandwich di Tengah Pandemi

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Apakah Anda pernah mendengar istilah generasi sandwich atau sandwich generation sebelumnya? Mungkin banyak dari Anda banyak yang belum mengetahui istilah baru ini ketimbang istilah lainnya seperti generasi milenial, baby boomer, dan lainnya.

Sebutan generasi sandwich belakangan menjadi kian populer seiring dengan penggunaannya oleh para pakar keuangan, terutama saat membahas topik finansial generasi milenial. Jika Anda merasa salah satu generasi sandwich, simak informasi lengkapnya berikut ini.


Apa itu generasi sandwich?

Dihimpun dari berbagai sumber, istilah  ini pertama kali dipopulerkan oleh profesor dari Universitas Kentucky, Amerika Serikat Dorothy A Miller pada 1981. Dia memperkenalkan istilah itu melalui sebuah jurnal berjudul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging.”

Dorothy mendefinisikan generasi sandwich sebagai kelompok individu yang bertanggung jawab atas kehidupan orang tua dan anak-anak mereka, layaknya sebuah roti lapis.

Posisi generasi sandwich umumnya berada di tengah-tengah, orang tua yang sudah tidak lagi punya penghasilan untuk membiayai hidup bulanan dan anak-anak yang harus dibesarkan dengan layak. Kondisi terjepit bak sandwich ini kerap menimbulkan stres yang kemudian berpengaruh besar pada kehidupan keluarga maupun sosialnya.

Dorothy juga mengklasifikasikan generasi sandwich berdasarkan kategori usia, terdapat tiga tipe generasi sandwich seperti berikut ini:

1. Generasi sandwich tradisional

Untuk  kategori yang pertama ditemui pada kelompok usia 40-50 tahun. Biasanya Mereka masih menanggung kebutuhan anak-anak yang sebetulnya sudah masuk usia produktif tetapi belum mandiri secara finansial. Di sisi  lain, mereka juga bertanggung jawab atas orang tua lanjut usia yang tidak lagi produktif bekerja.

2. Generasi club sandwich

Berisi kelompok usia 50-60 tahun, generasi ini menanggung hidup orang tua sekaligus anak yang telah dewasa hingga cucu mereka. Jika Anda berusia 30-40 tahun, Anda dapat juga dikelompokkan dalam tipe ini. Bahkan, beban yang ditanggung berlipat-lipat. Dengan anak yang masih kecil, orang tua dan kakek nenek pun bergantung secara finansial pada Anda.

3. Generasi open-faced sandwich

Untuk kategori ini mengacu pada individu yang terlibat aktif merawat lansia. Misalnya, perawat di panti jompo maupun perawat khusus lansia di rumah.

Generasi sandwich bertahan di tengah pandemi

Di situasi pandemi ini, semakin banyak beban yang harus ditanggung kaum sandwich. Seperti  layanan jaminan kesehatan yang memadai bagi orang tua yang rentan akan covid-19. Kebutuhan akan pendidikan anak yang sekarang lebih banyak menggunakan fasilitas daring.

Serta keharusan memiliki dana darurat di tengah ketidakpastian ini membuat generasi sandwich khususnya yang baru menjadi sulit dalam menata emosi dan mencari penghasilan tambahan.

Dalam sebuah survei hampir 68 persen kalangan muda yang terjebak dalam lingkaran sandwich mengaku mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi merebak. Sedangkan 25 persen di antaranya harus menjual sebagian besar asetnya untuk tetap bertahan hidup sembari menopang keluarganya.

Fenomena ini menjadi indikasi buruk bagi kondisi finansial mereka di masa mendatang. Tentu, bukan hal yang  mudah untuk bertahan dan beradaptasi di situasi pandemi saat ini. Namun hal tersebut tidak mustahil untuk mereka lewati, semangat pejuang sandwich, tetap optimis!

Baca juga: Gaji Pertama Diberikan ke Orang tua? Ini Alasannya

 



(NAI)