Desa Sakerta Timur Kuningan Siap Bertransformasi Jadi Destinasi Wisata

Petani mengusir burung di areal persawahan kaki Gunung Ciremai, Desa Sakerta Timur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu, 18 Desember 2021. MI/Ramdani Petani mengusir burung di areal persawahan kaki Gunung Ciremai, Desa Sakerta Timur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu, 18 Desember 2021. MI/Ramdani

Dadali: Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, siap bertransformasi menjadi desa wisata. Penduduknya juga berkomitmen untuk memajukan desa mereka dari kepariwisataan.

Kepala Desa Sakerta Timur, Cucu Sudrajat, mengatakan rencana tersebut diharap bisa berjalan lancar. Dengan begitu, perekonomian daerah dapat didongkrak. 

"Sebelumnya sudah ada komitmen dan deklarasi dari seluruh warga desa untuk menjadikan desa kami sebagai desa wisata pada 2017 lalu," kata Cucu, dilansir dari Medcom.id, Kamis, 30 Desember 2021.

Desa dengan 700 kepala keluarga dan sekitar 2.700 penduduk tersebut sebagian besar berprofesi sebagai pedagang dan petani. Bahkan, warga Desa Sakerta sampai harus keluar kota untuk berdagang dan mencari penghidupan.

Seiring dengan komitmen bersama untuk menjadikan desa sebagai destinasi wisata, seluruh potensi desa akan digerakkan. "Inti dari desa wisata itu bagaimana memberdayakan masyarakat desa," jelas Cucu.

Kini warga Desa Sakerta sudah memanfaatkan rumah-rumah warga sebagai tempat penginapan wisatawan. Potensi alam juga dimanfaatkan, di antaranya membuat welcome drink dari gula aren.

Di desa tersebut, menurut Cucu, cukup banyak petani gula aren yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata. Terletak dekat dengan Waduk Darma membuat Desa Sakerta Timur juga kaya dengan kekayaan alam. Kultur masyarakat yang masih kental dengan budaya juga menjadi daya tarik desa tersebut.

"Kami masih rutin menggelar budaya Babarid, yang merupakan penghormatan terhadap leluhur," tutur Cucu.

Selain itu, Desa Sakerta juga memiliki perkebunan kopi. Bahkan kopi Liberika yang dihasilkan menjadi ciri khas kopi di daerah tersebut. "Wisata kopi juga bisa dilakukan di desa kami," kata Cucu.

Niat serius warga juga didukung oleh pemerintah. Kucuran dana untuk perbaikan infrastruktur juga telah diterima warga. Di antaranya sebesar Rp550 juta pada 2018 dari Dana alokasi Khusus (DAK), sebesar Rp370 juta pada 2019 dan dari Pemerintah Kabupaten Kuningan sebesar Rp200 juta.

Kini jalan menuju desa Sakerta Timur telah mulus, termasuk infrastruktur yang digunakan untuk bersepeda mengelilingi waduk Darma. Keberadaan desa wisata Sakerta Timur melengkapi Desa Wisata Cibuntu di Kabupaten Kuningan yang sebelumnya telah meraih beragam penghargaan hingga tingkat Asia.



(RAO)

Berita Terkait