Jenuh dengan Kehidupan Digital Media Sosial? Coba Digital Minimalism

Ilustrasi pengguna internet (foto: Shutterstock) Ilustrasi pengguna internet (foto: Shutterstock)

Dadali: "Di dunia yang banjir informasi tidak relevan, kejernihan berpikir adalah kekuatan," kata sejarawan Israel Yuval Noah Harari dalam bukunya 21 Lessons for the 21st Century. Pernyataan tersebut sangat cocok jika melihat bagaimana perkembangan dunia digital saat ini.

Tidak bisa dimungkiri kehadiran teknologi juga membawa kegilaan baru di dalamnya. Seperti era media sosial atau informasi digital saat ini yang telah membuat banyak perubahan di masyarakat.

Teknologi ponsel pintar memungkinkan kita melakukan banyak hal saat ini. Namun, perlahan sebagian dari Anda mungkin mulai merasa tidak nyaman atau mulai jenuh dengan hiruk-pikuknya.

Belakangan mulai berkembang cara preventif untuk Anda meminimalisasi dampak dari kegilaan dunia digital saat ini. Cara tersebut dikenal dengan digital minimalism. Lalu apa itu digital minimalism, berikut penjelasannya.

Apa itu digital minimalism?

Menurut Cal Newport, dalam bukunya, digital minimalism adalah filosofi yang membantu Anda mempertanyakan alat komunikasi digital apa (dan perilaku seputar alat ini) yang paling menambah nilai dalam hidup Anda.

Hal tersebut dimotivasi oleh keyakinan bahwa dengan sengaja dan agresif menghilangkan gangguan digital bernilai rendah, dan mengoptimalkan penggunaan alat yang benar-benar penting, dapat meningkatkan kehidupan Anda secara signifikan.

Atau lebih mudahnya, digital minimalism adalah filosofi penggunaan teknologi dimana seseorang memusatkan waktu online-nya hanya pada segelintir aktivitas yang telah dipilih dengan cermat dan membawa manfaat optimal untuknya.

Dengan begitu seorang digital minimalist akan mengabaikan semua aktivitas online yang tidak memberi nilai tambah bagi dirinya.


Contoh pengaplikasian digital minimalism

Coba untuk tinjau kembali aplikasi di ponsel Anda. Tanyakan ke diri Anda, apakah semua aplikasi tersebut membawa nilai tambah ke hidup Anda? Apakah berguna dalam hidup saya?  Jika  tidak, hapus aplikasi tersebut.

Namun jika memiliki kegunaan yang besar, silahkan dipakai. Dengan begitu penggunaan aplikasi jadi sangat jelas dan spesifik.
 
Saat ini adalah waktu yang tepat untuk Anda berpikir kembali dari sekian banyak teknologi atau aplikasi seperti Instagram, Twitter, Facebook, Email, Google, dan sebagainya, apakah semuanya betul-betul sesuai kebutuhan Anda dan membantu hidup lebih bernilai dan bermakna?

Itulah penjelasan mengenai digital minimalism. Bagaimana apakah Anda tertarik menjadi digital minimalism? Jika iya selamat mencoba.

Baca juga: Jalani Hidup Lebih Bersahaja dan Tenang dengan Filosofi Stoikisme



(NAI)

Berita Terkait