Bandung: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung meminta warga agar mewaspadai musim hujan di Bandung Raya pada akhir April 2022. Curah hujan diprediksi akan terjadi lebih tinggi dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

"Kondisi ini disebabkan tingginya aktivitas pembentukan awan konvektif yang disebabkan oleh faktor labilitas atmosferik lokal," kata Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 6 April 2022

Menurut Teguh, peningkatan curah hujan ini dapat memicu potensi bencana hidrometeorologi. Seperti, angin kencang atau angin puting beliung hingga hujan es.

"Perubahan cuaca yang dinamis juga patut diwaspadai karena dapat menyebabkan menurunnya stamina atau imunitas tubuh," kata dia.

Baca: 131 Rumah di Garut Rusak Diterjang Puting Beliung

Selain itu, peralihan musim ini berpotensi membuat suhu di wilayah Bandung Raya menjadi lebih dingin. Hal itu disebabkan karena adanya proses pendinginan evaporatif.

"Proses evaporasi didominasi oleh proses perubahan fasa air, dari kondisi cair menjadi gas. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pendinginan di lingkungan terjadinya evaporasi atau biasa disebut sebagai pendinginan evaporatif," jelas Teguh.

Pendinginan evaporatif merupakan pendinginan udara yang terjadi akibat penyerapan panas laten molekul air. Ketika air menguap, proses penguapan membutuhkan energi panas (kalor) dari lingkungan agar proses penguapan terjadi.

"Dengan menghilangkan kalor dari udara, maka udara menjadi dingin," terang dia.