Harga Tetap Stabil, Tingkat Hunian Hotel di Sukabumi Sentuh 90 Persen

Salah satu hotel yang berada di sekitar objek wisata Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mulai dipadati pengunjung pada Selasa (26/12/2023). ANTARA/Aditya Rohman Salah satu hotel yang berada di sekitar objek wisata Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mulai dipadati pengunjung pada Selasa (26/12/2023). ANTARA/Aditya Rohman

Sukabumi: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sukabumi melaporkan bahwa tingkat okupansi hotel selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sudah mencapai 90 persen.

Ketua PHRI Kabupaten Sukabumi, Yuda Suryadarma, menyatakan bahwa tingkat hunian hotel di wilayah Ciletuh/Pajampangan hingga Pantai Ujunggenteng mencapai 90 persen. 

"Sementara untuk di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, area Palabuhanratu dan sekitarnya mencapai 80 persen, sedangkan di utara Kabupaten Sukabumi di angka 80 persen," ucap Yuda dilansir dari Antaranews.com pada Rabu, 27 Desember 2023. 

Yuda menyebutkan bahwa kemungkinan tingkat hunian hotel dapat mencapai 100 persen menjelang perayaan pergantian tahun. Menurut data dari Sekretariat PHRI Kabupaten Sukabumi, peningkatan tingkat hunian terjadi di seluruh lokasi, baik di wilayah utara, selatan, maupun Ciletuh/Pajampangan. 

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi pergeseran pola kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sukabumi, terutama ke objek wisata. 

Tahun 2022, tingkat hunian hotel tertinggi berada di daerah selatan dan Palabuhanratu menuju Ciletuh/Pajampangan. Namun, pada tahun 2023, wisatawan cenderung menyebar ke wilayah lain, mengunjungi tempat wisata baru seperti Geopark Ciletuh dan Pantai Ujunggenteng.

Kurangnya tingkat hunian hotel di wilayah utara Sukabumi disebabkan oleh tingginya kemacetan di ruas jalan nasional yang menghubungkan Bogor-Sukabumi, terutama di wilayah Kecamatan Cibadak.

Yuda menjelaskan bahwa harga sewa hotel secara umum masih normal, meskipun beberapa hotel menaikkan tarif dengan menawarkan paket atau promosi tertentu. 

"Untuk harga sewa hotel sejauh ini dari data yang masuk rata-rata masih normal, tetapi ada beberapa hotel yang menaikkan tarif tetapi itu lebih kepada bundling," ujar Yuda.

Kenaikan tarif tersebut lebih terfokus pada penawaran paket atau promosi, dan tingkat kenaikannya dianggap masih wajar.
 



(SUR)

Berita Terkait