Ekonom Sarankan Harga BBM Bersubsidi Tidak Naik Tahun Ini

Arsip Foto - Seorang petugas mengisi bahan bakar minyak jenis Pertamax ke mobil konsumen di SPBU Pertamina, Cikini, Jakarta, Jumat (3/8/2012). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Koz/nz. Arsip Foto - Seorang petugas mengisi bahan bakar minyak jenis Pertamax ke mobil konsumen di SPBU Pertamina, Cikini, Jakarta, Jumat (3/8/2012). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Koz/nz.

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menyarankan pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini. Fahmy khawatir jika kenaikan harga BBM ditetapkan saat ini malah akan membuat laju inflasi tak terkendali.

"Opsi penaikan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini. Kenaikan harga pertalite dan solar yang proporsi jumlah konsumennya di atas 70 persen sudah pasti akan menyulut Inflasi," kata Fahmy, dikutip dari Antara, Minggu, 21 Agustus 2022.

Ia menyadari bahwa beban APBN untuk subsidi energi semakin membengkak hingga mencapai Rp502,4 triliun. Bahkan bisa mencapai di atas Rp600 triliun kalau kuota pertalite ditetapkan sebanyak 23 ribu kilo liter akhirnya jebol.

Meski demikian, kalau harga pertalite dinaikkan hingga mencapai Rp10.000 per liter, menurut dia, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0,97 persen sehingga inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2 persen yoy (year on year). Hal itu akan memperburuk daya beli dan konsumsi masyarakat sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai 5,4 persen.

Menurut Fahmy, pemerintah sebaiknya fokus pada pembatasan BBM bersubsidi yang sekitar 60 persen tidak tepat sasaran. Pembatasan BBM subsidi paling efektif untuk saat ini, ujar Fahmy, adalah menetapkan kendaraan roda dua dan angkutan umum yang berhak menggunakan pertalite dan solar.

"Ketimbang hanya melontarkan wacana kenaikan harga BBM subsidi, pemerintah akan lebih baik segera mengambil keputusan dalam tempo sesingkatnya terkait solusi yang diyakini pemerintah paling tepat tanpa menimbulkan masalah baru," kata Fahmy.



(SUR)

Berita Terkait