Awas! Pusat Perbelanjaan Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19

Pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi warga jelang Idulfitri berpotensi menjadi klaster covid-19. Antara/Aprillio Akbar Pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi warga jelang Idulfitri berpotensi menjadi klaster covid-19. Antara/Aprillio Akbar

Dadali: Pusat perbelanjaan menjadi satu di antara empat titik yang diwaspadai rawan penyebaran covid-19 selama Ramadan dan jelang Idulfitri 1442 Hijriah. Pusat-pusat perbelanjaan diprediksi bakal diserbu masyarakat yang hendak memenuhi kebutuhan pakaian baru saat Lebaran nanti.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal menuturkan pemerintah kabupaten setempat menerbitkan surat edaran agar mewaspadai titik-titik berpotensi rawan penyebaran covid-19. Tujuannya agar pemerintah bisa mengendalikan terjadinya kasus aktif baru.

"Surat edaran ini kan lebih ditekankan kepada imbauan agar masyarakat tidak terlena dengan melandainya laju pergerakan covid-19 di Kabupaten Cianjur," kata Yusman, Senin, 3 Mei 2021, melansir Media Indonesia.

Selain pusat perbelanjaan, titik yang diwaspadai selama libur, Ramadan, dan Idulfitri yakni tempat wisata, tempat ibadah, serta mobilitas atau pergerakan manusia. Masyarakat pun diingatkan tidak melakukan hal-hal tak perlu yang pada akhirnya berdampak luas.

"Misalnya seperti ngabuburit ataupun buka puasa bersama," tegas Yusman.\

Baca juga: Polda Jabar Selidiki Dugaan Surat Antigen Palsu di Cianjur

Sejauh ini, kata Yusman, Pemkab Cianjur melalui Satgas Penanganan Covid-19 sudah menganjurkan masyarakat agar lebih baik berbuka puasa bersama keluarga di rumah masing-masing. Yusman menyakini dengan upaya-upaya itu maka penyebaran covid-19 bisa kembali ditekan selama Ramadan.

"Untuk di titik-titik tertentu yang menjadi pusat keramaian, kami sudah menginstruksikan tim satgas setempat mengawasi dibantu petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)," ujar dia.

Tugas satgas mengingatkan para pengelola berbagai lokasi yang diwaspadai rawan penyebaran covid-19 agar membatasi kapasitas jumlah pengunjung. Selanjutnya, tim juga mengedukasi protokol kesehatan.

"Tak hanya kepada pengelola atau karyawannya, tapi juga sosialisasi dan edukasi diberikan kepada semua konsumen," pungkasnya. (Benny Bastiandy)



(CIA)

Berita Terkait