Waspada Hujan Ekstrem di Jabar dan Jateng Hari Ini

Peta prakiraan curah hujan Pulau Jawa pada 30 Desember 2022. (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-BMKG) Peta prakiraan curah hujan Pulau Jawa pada 30 Desember 2022. (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-BMKG)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi hujan ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Jawa Barat bagian utara dan Jawa Tengah bagian utara. Cuaca buruk diprediksi terjadi pada Jumat, 30 Desember 2022.

"Ini perlu diwaspadai, namun ini hujan, ya, bukan badai. Intensitasnya bisa ekstrem," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari Antara, Kamis, 29 Desember 2022. 

Dwikorita menjelaskan berdasarkan peta pemodelan, BMKG membagi tiga potensi curah hujan yang berpeluang terjadi pada Jumat.  Di antaranya, potensi intensitas hujan ekstrem, hujan sangat lebat, dan hujan lebat.

Untuk hujan ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Jabar bagian utara dan Jateng bagian utara, dengan intensitas curah hujan lebih dari 150 mm dalam satu hari.

Potensi hujan sangat lebat dapat terjadi Banten wilayah utara dan selatan. Kemudian DKI Jakarta bagian utara dan sebagian Jawa Timur bagian utara, dengan intensitas curah hujan 100-150 mm/hari.

Sementara hujan lebat dengan intensitas curah hujan 50-100 mm/hari berpotensi terjadi di Banten bagian barat, DKI Jakarta bagian selatan, Jabar bagian selatan, Yogyakarta, Jateng bagian selatan, dan Jatim bagian selatan.

Khusus untuk wilayah Jabodetabek, Dwikorita mengatakan potensi intensitas hujan ekstrem berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi bagian utara. Kondisi tersebut dapat terjadi hingga pergantian tahun atau pada 31 Desember 2022.

"Kalau hujan dengan intensitas sangat lebat  terjadi di Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan Jakarta Utara, dan Kota Bekasi. Sekali lagi ini nampaknya merata," kata dia. 

Menurutnya, peningkatan intensitas curah hujan tersebut dipicu oleh sejumlah dinamika atmosfer. Di antaranya aktivitas Monsun Asia, peningkatan Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena gelombang Kelvin dan Rossby, serta adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia.

"Ini maksudnya agar ibu-bapak merencanakan kegiatannya dengan beradaptasi dengan kondisi tersebut," ujar Dwikorita.

Sementara itu Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Firman Shantyabudi, mengimbau masyarakat untuk mengikuti perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kepada masyarakat untuk tetap mengikuti dan memantau perkembangan cuaca pada saat bepergian," tutur Firman. 

Baca Juga: BMKG Sebut Aktivitas Sesar Baribis Segmen Ciremai Sebabkan Gempa di Kuningan



(SUR)

Berita Terkait