Pergerakan Tanah di Sukabumi, Ratusan Rumah Terdampak

Ilustrasi--Pergerakan tanah di Tasikmalaya. (Foto: MI/Kristiadi) Ilustrasi--Pergerakan tanah di Tasikmalaya. (Foto: MI/Kristiadi)

Dadali: Pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali terjadi. Terdapat tiga desa yang terdampak peristiwa tersebut. Ketiga desa itu adalah Desa Ciherang dan Mekarsari di Kecamatan Nyalindung serta Desa Ciengang di Kecamatan Gegerbitung.

Bencana tersebut terjadi akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir. Pergerakan tanah di sana masih terus terjadi dan mulai terlihat masif sejak Kamis, 4 Februari 2021.

"Hingga saat ini kami terus memantau perkembangannya karena hujan masih terus terjadi," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, Minggu, 14 Februari 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah membuat warga mengungsi sebanyak 343 jiwa. Rinciannya, di Desa Ciherang sebanyak 168 jiwa, Desa Mekarsari sebanyak 42 jiwa, dan Desa Ciengang sebanyak 133 jiwa.

"Kami juga melakukan rapat koordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan serta unsur Forkopimcam membuat posko pengungsian. Kecamatan Nyalindung, poskonya dipusatkan di SDN Ciherang dan Kecamatan Gegerbitung di SMPN Ciengang," jelas Eka.
 
Pergerakan tanah juga mengakibatkan kerugian materiel berupa 10 rumah rusak berat, 18 rumah rusak sedang, sembilan rumah rusak ringan, 214 rumah terdampak, dan 103 rumah dalam kondisi terancam.

Percepatan penanganan dilakukan antara BPBD dengan Forkopimcam, relawan, masyarakat, dan tim gabungan lain. Penanganannya berupa pembuatan posko tanggap darurat bencana, pembuatan pos pengungsian, pembuatan MCK, dapur umum, serta penyediaan air bersih.
 
"Perkiraan BMKG, hujan masih akan berlangsung hingga akhir Februari. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi," jelasnya.
 



(SYI)

Berita Terkait