Berbuat Baik Tapi Tak Kunjung Bahagia? Yuk, Kenali Good Girl Syndrome

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Dadali: Kesetaraan gender masih menjadi isu yang bergema di penjuru dunia. Sebagian orang memandang bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender yang dimiliki. Kesetaraan yang dimaksud bisa meliputi kesetaraan akses pendidikan, kesehatan, hingga jenjang karir.

Dalam bersikap pun perempuan dan laki-laki memiliki parameter yang berbeda-beda di mata masyarakat. Perempuan dituntut memiliki karakter yang serba baik, seperti mempunyai sifat penyayang, ceria, loyal, hingga berbicara lemah lembut. Sedangkan, orang akan melihat laki-laki itu adalah orang yang baik apabila ia mandiri, percaya diri, berani mengambil keputusan, hingga dominan.

Ada kalanya, ketika perempuan dituntut untuk memiliki hati yang baik. Akhirnya, ia pun melakukannya dengan terpaksa sampai-sampai harus mengorbankan perasaan serta merelakan kebahagiaan dirinya. Kondisi itulah yang disebut sebagai good girl syndrome.

Orang yang memiliki sindrom tersebut akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan apa pun agar orang lain tidak kecewa terhadap dirinya. Sayangnya, penyebab seseorang bisa terjebak dalam good girl syndrome ini biasanya karena keluarga. Kok bisa? Hal ini dikarenakan sejak kecil anak perempuan terus ditanamkan untuk memiliki sikap yang baik dan harus mengikuti aturan.

Ciri-ciri kamu mengalami good girl syndrome

Sindrom ini harus diatasi sebisa mungkin sebelum semakin melekat pada diri seorang perempuan. Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah seseorang itu mengidap sindrom itu atau tidak? Dilansir dari Alodokter, berikut ciri-ciri good girl syndrome yang perlu kamu ketahui:
1. Sulit mengatakan ‘tidak’ dan mengemukakan apa yang diinginkan
2. Takut membuat orang lain sedih atau kesal
3. Perfeksionis
4. Merasa dituntut harus berprestasi
5. Berpura-pura bahagia dan terpaksa melakukan hal baik untuk menyenangkan orang lain
6. Hidupnya sangat lurus alias sangat taat terhadap aturan, sekali pun terhadap aturan kecil yang tidak penting.

Cara untuk terlepas dari belenggu good girl syndrome

Apabila kalian mengalami ciri-ciri yang telah dijabarkan di atas. Ada baiknya, untuk mencoba melepas diri dari sindrom tersebut. Apalagi hidup hanya bisa dirasakan sekali. Kalian patut untuk bahagia atas kesenangan kalian sendiri. Dilansir dari Psychology Today, berikut cara-cara untuk melepaskan diri dari good girl syndrome:

Mintalah apa yang kalian inginkan dan pantas untuk kalian dapatkan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa hanya tujuh persen perempuan lulusan Magister Business Administration (MBA) berusaha menegoisasikan gaji mereka dengan perekrut kerja. Bagaimana dengan para laki-laki? Ternyata, 57 persen dari mereka bernegoisasi. 

Dari situ memperlihatkan bahwa kalian tidak akan mendapatkan apa yang kalian inginkan apabila kalian tidak memintanya. Jadi, apabila kalian ingin mendapatkan gaji yang lebih besar atau mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari teman kalian, mintalah.

Katakan tidak

Di dunia ini, tidak ada satu orang pun yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Orang lain akan selalu meminta bantuan dan tidak ada yang salah dengan hal itu. Membantu orang lain juga tidak masalah, karena itu merupakan perbuatan yang mulia.

Tetapi, ketika kalian sedang merasa lelah dan seperti tidak punya tenaga. Tidak ada salahnya kalian mengatakan ‘tidak’ kepada orang yang meminta bantuan kalian. Perlu diingat, kalian tidak bisa membantu semua orang dan diri kalian merupakan hal yang harus diutamakan.

Jika tidak, kekuatan kalian aka terus terkuras. Kondisi terparahnya, mungkin kalian sudah tidak bisa membantu siapa pun lagi, karena tidak ada yang tersisa dari diri kalian.

Berani untuk bicara

Ketika ada seseorang yang tidak mengharga atau menghormati kalian, jangan abaikan. Jika ada yang bersikap kasar pada kalian, tunjukkan kepada mereka kalau itu tidak benar. Apabila ada yang menuntut kalian untuk mengubah diri, beri tahu mereka bahwa kalian bahagia dengan diri kalian.

Intinya, jika kalian tidak angkat bicara dan mengutarakan pendapat kalian, maka tidak akan ada yang mendengar kalian. Apabila kalian juga tidak menetapkan batasan, orang pun akan terus mendorongnya. Jadi, beranikanlah diri kalian untuk berbicara secara lantang atas diri kalian.

Perlakukan orang lain seperti kalian ingin diperlakukan

Berubah dari perempuan yang baik menjadi perempuan yang kuat bukan berarti kalian bisa bersikap kasar. Kalian harus tetap bersikap sopan, perhatian, dan hormat kepada orang lain. Perlakukan orang lain seperti kalian ingin diperlakukan agar orang lain pun akan melakukan hal yang sama kepada kalian.

 



(SYI)

Berita Terkait