Masuk Tahap Akhir Pengembangan, Vaksin Merah Putih Siap Uji Klinik

Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute Amin Soebandrio. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute Amin Soebandrio. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Dadali: Vaksin Merah Putih telah memasuki tahap akhir pengembangan (research and development/ R&D). Bibit vaksin tengah dalam proses pengalihan ke industri, PT Bio Farma.
 
"Kalau uji klinik diharapkan akan dilakukan pada kuartal ke 4 tahun ini. Sekitar Oktober mulai uji klinik," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio kepada Media Indonesia, Kamis, 20 Mei 2021.
 
Amin menerangkan tahapan-tahapan pengembangan sejauh ini berjalan baik. Rangkaian uji coba di laboratorium pada hewan menunjukkan hasil positif untuk diteruskan ke industri.

Dia mengeklaim pengembangan vaksin berbasis protein rekombinan itu paling aman daripada platform lain. Amin menyebut dari segi biaya juga lebih ekonomis. Sebab, bahan mudah diperoleh lantaran dikenal banyak negara berkembang dalam mengembangkan vaksin.
 
"Dia aman, bisa dianggap yang paling aman dari semua platform, termasuk efek samping yang dikhawatirkan itu paling kecil, bahkan tidak ada. Efikasinya juga tinggi," tutur dia.

Baca juga: Produksi Vaksin Merah Putih Diprediksi Desember 2021

Pihaknya menargetkan vaksin mulai diproduksi massal pada pertengahan 2022. Produksi massal bisa dimulai setelah melewati sejumlah tahap termasuk mendapat EUA.
 
Amin menyebut meski program vaksinasi tengah berjalan dan ditargetkan tuntas dalam 15 bulan, Vaksin Merah Putih masih sangat dibutuhkan. Selain disiapkan sebagai booster, Vaksin Merah Putih bisa digunakan untuk memvaksinasi 30 persen populasi Indonesia yang tidak masuk kelompok vaksinasi herd imunity.
 
Indonesia juga bisa mencapai kemandirian vaksin. Sehingga, sektor riset kesehatan Tanah Air lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa mendatang.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.



(CIA)

Berita Terkait