DPR Nilai SOP Keselamatan Perlu Diperbaharui Agar Insiden Balongan Tidak Terulang

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Dok. Istimewa Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Dok. Istimewa

Dadali: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyebutkan hasil penyelidikan yang dilakukan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) terkait kebakaran tangki di Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dapat menjadi landasan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan baru. SOP keselamatan dinilai perlu diperbaharui agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Demi menghindari terulangnya kejadian yang sama," kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 April 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Kebakaran Kilang Balonga, menurut Sahroni, sangatlah merugikan. Sebab, kilang di Indramayu itu memiliki nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan bahan bakar di Pulau Jawa.

"Karenanya, Polri harus bekerja sama dengan pihak terkait untuk betul-betul menemukan penyebab kelalaiannya," ucapnya.

Baca juga: Ombudsman Ungkap Hasil Investigasi Kebakaran Tangki Kilang Balongan

Tak lupa, Politikus Partai NasDem itu menyampaikan apresiasi terjadap kinerja Bareskrim Polri yang menyelidiki penyebab kebakaran. Diharapkan, polisi dapat segera menemukan pihak yang bertanggung jawab dalam insiden tersebut.

"Selanjutnya, diharapkan Bareskrim Polri juga dapat segera menetapkan siapa tersangkanya," ujar Sahroni.

Sebelumnya, unsur pidana ditemukan oleh Bareskrim Polri terkait kasus ledakan dan kebakaran empat tangki BBM di Kilang Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021. Unsur pidana yang dimaksud ialah kelalaian yang menyebabkan terjadinya insiden. (Anggi Tondi Martaon)
 



(SYI)

Berita Terkait