Proyek Jalur Ganda KA Bandung-Cicalengka Dibangun 2022, 900 Bangunan Disebut Akan Terdampak

Kereta Api. Foto : MI/Barry. Kereta Api. Foto : MI/Barry.

Dadali: Pemerintah berencana untuk membangun jalur ganda kereta api dari Stasiun Kiaracondong Bandung hingga Stasiun Cicalengka pada awal 2022. Dalam proses pembangunannya, sebanyak 900 bangunan dipastikan akan terdampak. Dari 900 bangunan yang disebutkan, 600 bangunan di antaranya berada di wilayah Kota Bandung, yakni di Kiaracondong.

"Jadi ada seluruh 900 bidang, kalau di Kiaracondong itu ada 600 bidang. Kalau total dari ujung ke ujung ada 900 bidang," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Erni Basri, di Pendopo Kota Bandung, Selasa, 8 Juni 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Erni telah berkoordinasi dengan Wali Kota Bandung, Oded M Danial, terkait penerbitan bangunan untuk pembangunan jalur ganda. Pasalnya, 600 bangunan di Kiaracondong berada di wilayah Kota Bandung. Kebanyakan ratusan bangunan yang berada di sana merupakan bangunan permanen yang berdiri di tanah milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

"Semua lahan pemerintah, termasuk di Kiaracondong. Mereka (warga) ceritanya sudah lama tinggal disitu (lahan milik (PJKA). Tapi kita juga sudah melakukan sosialisasi termasuk komunikasi dengan Pak Wali," jelasnya.

Pihaknya akan memberikan uang kerohiman bagi warga yang terdampak pembangunan jalur ganda sepanjang 62 kilometer itu. Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Nantinya, uang itu akan diberikan kepada warga terdampak untuk membongkar bangunan serta mengangkut barang-barang.

Baca juga: Waduh, Lokasi Semburan Lumpur di Cirebon Jadi Ajang Swafoto Warga

"Kerohiman besarannya ini Perpres Nomor 62 Tahun 2018 diatur kompensasi ini terdiri dari biaya sewa 12 bulan. Terus biaya bongkar, mobilisasi dan biya pemanfataan," jelasnya.
 
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mendukung proses pembanguna jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka. Ia mengaku, Pemkot Bandung hanya sebagai pendamping proses pembangunan tersebut karena proyek seutuhnya ada di Kemenhub yang dianggarkan sebesar Rp1,3 triliun.
 
"Kita mendung, dan kita mendampingi. Karena ini kan ada di wilayah Kota Bandung, jadi tadi komunikasi awal dengan kami," ujar Oded. (Roni Kurniawan)



(SYI)

Berita Terkait