Mahal & Sering Basi, Anggota DPR Protes Kualitas Katering Jemaah Haji Indonesia

Ilustrasi ibadah haji/Istimewa Ilustrasi ibadah haji/Istimewa

Mekkah: Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf memprotes kualitas katering jemaah haji Indonesia. Dia menilai, harga makanan tidak sesuai dengan kualitas yang didapatkan jemaah. 


Setelah memantau di Tanah Suci, Bukhori menyebutkan, frekuensi makan untuk setiap jemaah memang sudah ditambah menjadi tiga kali sehari. Namun, kualitas makanan masih sangat bermasalah. 

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan harga seporsi makanan mencapai 18 Saudi Arabia Riyal (SAR) atau sekitar Rp72 ribu. Dengan harga itu jemaah hanya mendapat nasi, sayur, dan lauk. 

“Kami menilai harga tersebut terlalu mahal,” ujar Bukhori, seperti dikutip dari laman Medcom.id, Kamis, 7 Juli 2022. 

Banyak makanan yang disediakan untuk jemaah pun nyaris atau bahkan sudah basi. Sehingga jemaah yang terlanjur mengonsumsinya mengalami sakit perut dan harus mendapatkan penanganan medis. 

Bukhori juga mengeluhkan sejumlah fasilitas, sarana maupun prasarana bagi jemaah. Seperti tempat tidur, toilet, pendingin ruangan (AC), renda, dan komponen lain yang mendukung kenyamanan ibadah jemaah. 

Ia mengaku kecewa. Sebab otoritas Arab Saudi telah menjanjikan perbaikan sarana dan prasarana dengan kenaikan khidmat masyair. 

“Ukurannya (tempat tidur) yang sangat kecil tidak sepadan dengan besarnya biaya masyair yang telah dibayarkan,” beber Bukhori. 

Kementerian Agama lantas didesak untuk melayangkan surat keberatan kepada Pemerintah Arab Saudi. Surat tersebut disampaikan karena otoritas Arab Saudi menaikkan harga khidmat masyair secara sepihak. Tetapi, kualitas pelayanan masih tidak sesuai dengan yang mereka janjikan.



(UWA)

Berita Terkait