Mendes PDTT: Teknologi Tepat Guna Bisa Bangkitkan Kesejahteraan Masyarakat Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (kanan) meninju stand saat pembukaan gelar Teknologi Tepat Guna Nasional (TTGN) Ke-23 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). (AFOTO NTARA/Khaerul Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (kanan) meninju stand saat pembukaan gelar Teknologi Tepat Guna Nasional (TTGN) Ke-23 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). (AFOTO NTARA/Khaerul

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menuturkan bahwa teknologi tepat guna (TTG) bisa membangkitkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya, masyarakat di pedesaaan.

“Teknologi tepat guna ini dapat bermanfaat besar untuk kesejahteraan masyarakat desa,” kata Abdul, dikutip dari Antara, Rabu, 19 Oktober 2022.

Mendes PDTT mengungkapkan, sekarang ini penggunaan TTG di desa sudah semakin marak, baik untuk pertanian, peternakan, dan budidaya perikanan. Sehingga dengan digunakannya TTG itu, bisa meningkatkan produksi dan nilai tambah bagi masyarakat yang bertempat tinggal di desa.

Ia menyampaikan bahwa dari data yang ada pada 2015 hingga 2022, penggunaan TTG untuk pertanian mencapai 999 ribu lebih alat pertanian, mulai dari alat bajak lahan, mesin tanam, dan lain sebagainya. Sedangkan, untuk sektor peternakan, penggunaan TTG sudah mencapai 653 ribu alat dan bidang perikanan sudah tersedia 450 ribu alat.

“Dampaknya desa melaporkan keberhasilan produksi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” ujarnya.

Mendes mengharapkan, dengan adanya teknologi tepat guna itu bisa lebih memudahkan masyarakat desa dalam melakukan pekerjaannya. Khususnya, pada tiga sektor yang menjadi konsentrasi ekonomi di pedesaan.

Maka dari itu, Kemendes PDTT terus mendorong supaya masyarakat juga bisa berinovasi pada sektor teknologi itu.

“Dengan teknologi dapat memudahkan dan menguntungkan masyarakat desa, serta membuka kesadaran warga desa menggunakan teknologi tepat guna untuk menjadikan nilai tambah,” kata Abdul.



(SUR)

Berita Terkait