BNPB Kucurkan Rp250 Juta Bantu Tangani Dampak Bencana Garut

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau dampak banjir dan tanah longsor di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). (ANTARA/HO BNPB) Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau dampak banjir dan tanah longsor di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). (ANTARA/HO BNPB)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp250 juta untuk menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terjadi pada Jumat, 15 Juli 2022.

Dilansir dari Antaranews.com, bantuan dana siap pakai itu dapat digunakan untuk penanganan dampak bencana di Garut selama masa tanggap darurat dari 16 hingga 29 Juli 2022.

Suharyanto meninjau dampak banjir di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut dan menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar korban banjir pada masa tanggap darurat bencana. Hal ini diupayakan agar masyarakat yang terdampak bencana tidak semakin sengsara.

Dalam mendukung pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana di Garut, BNPB memberikan bantuan berupa 325 paket beras, 400 paket lauk abon, air mineral gelas 325 dus, mi instan 300 dus, sarden 420 kaleng, serta matras dan selimut masing-masing 100 lembar.

Dia juga mengatakan bahwa penyaluran bantuan harus diatur dengan baik agar benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan bantuan. Juga, pentingnya pendataan dalam penanganan dampak bencana, khususnya saat memasuki transisi dari masa tanggap darurat ke masa pemulihan.

 

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Bogor, 1 Orang Tewas

 

Berdasarkan data BNPB, bencana banjir dan tanah longsor berdampak pada 6.314 keluarga yang terdiri atas 19.546 orang di Kabupaten Garut dan memaksa 242 keluarga yang meliputi 785 warga yang terdampak banjir mengungsi, terhitung hingga 18 Juli 2022.

“Pendataan harus cepat. Mana rumah yang perlu dibantu untuk diperbaiki, mana infrastruktur yang harus segera diperbaiki,” kata Suharyanto, dikutip dari Antaranews.com, Rabu, 20 Juli 2022.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut masih meneruskan pendataan dampak banjir, termasuk mendata rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyampaikan terima kasih kepada BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat yang telah mendukung dalam upaya penanganan dampak bencana di wilayah Garut.

Sebelumnya, bantuan dari instansi pemerintah maupun swasta untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat masih terus berdatangan.

Selain itu, dia mengatakan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) baru saja menyerahkan bantuan uang Rp50 juta dan bantuan dana dari lembaga-lembaga lain bagi warga yang terdampak bencana di wilayah tersebut.



(SUR)

Berita Terkait